RUMAH PEMILU – Selain merupakan cara untuk menentukan arah dan kepemimpinan politik negara, pemilihan umum (pemilu) berperan penting dalam mengatasi berbagai masalah sosial di Indonesia. Salah satunya, kemiskinan.
Meski upaya mengurangi masalah sosial tersebut telah banyak dilakukan, masih banyak orang di Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Badan Pusat Statistik (BPS) menemukan, jumlah penduduk miskin pada September 2022 mencapai 26,36 juta orang. Jumlah ini meningkat 0,20 juta orang dari Maret 2022 dan menurun 0,14 juta orang jika dibandingkan pada September 2021.
Permasalahan sosial di Tanah Air tidak berhenti sampai di situ. Masih ada ketimpangan sosial yang juga menjadi masalah serius di negara ini. Kondisi tersebut meliputi perbedaan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur antarwilayah.
Diskriminasi, terutama terhadap kelompok minoritas, kelompok rentan, dan perempuan, pun masih terjadi secara signifikan di Indonesia.
Ketimpangan sosial di suatu negara bisa terukur dari Indeks Ketimpangan Gini. Adapun pengukurannya menggunakan skala 0 dan 1. Nilai 0 menandakan negara tersebut menjunjung kesetaraan yang sempurna. Sementara, nilai 1 mengartikan ketimpangan sangat tinggi.
Masih dari BPS, Indeks Ketimpangan Gini di Indonesia pada 2020 mencapai 0,382. Angka ini menandakan tingkat ketimpangan sosial di Tanah Air cukup tinggi.
Pemilu membawa asa
Kendati bukan solusi utama, pemilu tetap membawa asa bagi penanganan berbagai permasalah sosial di Indonesia. Agenda tersebut juga dapat menjadi momentum untuk mendorong perubahan sosial dan politik yang lebih baik.
Melalui pemilu, masyarakat Indonesia bisa memilih calon-calon wakil rakyat atau partai politik yang memiliki visi dan program yang mengedepankan solusi-solusi inovatif penanganan masalah sosial.
Agar lebih yakin terhadap pilihan politiknya, masyarakat dapat menanyakan langkah-langkah konkret apa saja yang akan dilakukan para peserta kontestasi politik itu guna mengatasi berbagai permasalahan sosial di Indonesia.
Lebih dari itu, kampanye-kampanye politik jelang pemilu bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai ajang untuk memperjuangkan isu-isu sosial dan segala keresahan. Ini mengingat, pemilu menjadi momentum untuk mendorong perubahan sosial dan politik ke arah yang lebih baik.
Partisipasi masyarakat
Partisipasi aktif masyarakat, terutama pemilih muda, dalam pemilu sangatlah dibutuhkan. Tujuannya, untuk mendorong perubahan positif dalam mengatasi masalah-masalah sosial di Indonesia.
Masyarakat dapat memperjuangkan hak-haknya dan berpartisipasi dalam proses politik untuk menentukan arah kebijakan yang diambil oleh pemimpin dan partai politik.
Tak sedikit pengamat dan ahli politik yang berpendapat bahwa partisipasi masyarakat dalam pemilu dapat membantu mengatasi berbagai permasalahan sosial di Indonesia.
Langkah itu juga bisa membawa Indonesia menemukan pemimpin yang memiliki komitmen dan kemampuan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial yang dihadapi oleh masyarakat.
Namun, perlu diingat, pemilihan calon harus berdasarkan program, visi, dan misi yang diusung. Jangan memilih kandidat hanya karena suku, agama, ras, dan golongan (SARA).
Agar dapat menentukan pilihan politik yang tepat, masyarakat perlu meningkatkan literasi politik dan edukasi hak pilih.
Intinya, pemilihan umum dan masalah sosial di Indonesia saling terkait. Pemilu dapat memengaruhi kebijakan dan redistribusi sumber daya sehingga dapat menjadi upaya dalam mengurangi kemiskinan, ketimpangan sosial, dan diskriminasi di Indonesia.