Partai Persatuan (PPP) merupakan salah satu partai politik bernapaskan Islam yang berdiri pada 5 Januari 1973. Partai ini merupakan gabungan dari empat partai politik Islam peserta Pemilu 1971, yakni Partai Nahdlatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Partai Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti). Adapun tokoh yang menjadi pelopor pendirian PPP adalah Ketua Umum PBNU KH Idham Chalid, Ketua Umum Parmusi H Mohammad Syafaat Mintaredja, Ketua Umum PSII Haji Anwar Tjokroaminoto, Ketua Umum Perti Haji Rusli Halil, dan Ketua Kelompok Persatuan Pembangunan di DPR Haji Mayskur. Dengan gabungan parta-partai berbasis Islam, PPP memproklamirkan diri sebagai “Rumah Besar Umat Islam”. Pada Pemilu 2019, PPP meraih 6.323.147 suara atau 4,52 persen. Hasil itu membuat "Partai Ka'bah" mengantongi 19 kursi di DPR. Saat ini, PPP dipimpin oleh Muhammad Mardiono yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP. Adapun Ketua Umum PPP sebelumnya adalah Suharso Monoarfa yang saat ini menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional. PPP memiliki visi mewujudkan masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT dan negara Indonesia yang adil, makmur, sejahtera, bermoral, demokratis, tegaknya supremasi hukum, serta hormat pada Hak Asasi Manusia (HAM). PPP juga ingin mewujudkan masyarakat yang menjunjung tinggi harkat-martabat kemanusiaan dan keadilan sosial yang berlandaskan nilai-nilai keislaman.